Kamis, 24 Mei 2007

Bulan 1: Bayi yang tenang

Sesampainya aku dirumah, aku sudah punya tempat tidur sendiri. Box bayi dengan warna cerah lungsuran dari uncu Kayla (tanteku yang paling bungsu yang sekarang berusia 5 tahun), diberi kasur dengan sprei cerah dan kelambu yang membuatku nyaman. Letaknya masih di kamar Ayah dan Mama, supaya mereka masih bisa mengawasiku dari dekat. Meskipun mama baru dioperasi, di hari pertama mama sudah memandikan aku sendiri lho! Dengan bantuan Ayah, aku membuat panik mereka berdua, hihihi….. Apalagi pusarku belum puput, saking groginya, Ayah dan Mama sampai banjir keringat ketika memandikan aku. Pakai minyak telon, gurita, baju, sarung tangan dan kaki, lalu popok, setelah itu bedong… Sudah wangi-wangi, beberapa menit kemudian, eeeeeeeeeeehhhhhh…. Aku ngompoooooooolllll! Jemuran dirumah penuh dengan popokku. Kasian Teteh Mimi yang tugasnya menyuci. Popokku tak henti-hentinya basah karena pipis atau pup. Wah begini yah jadi bayi, kerjanya Cuma mimik, pipis, pup dan bobo. Oia, meconium-ku masih keluar sampai hari ke-lima. Warnanya hitam, dan keluar sedikit demi sedikit. Sehari bisa keluar sampai 7 kali!
Kata Mama dan Ayah, aku ini bayi yang tenang. Tidak pernah menangis meraung-raung dalam waktu yang lama. Tidurku pulas bila sudah kenyang dan popokku kering. Bahkan kalau banyak tamu yang datang mengunjungi aku dirumah, aku tetap tidur dengan nyenyaknya. Menurut Ayah, mungkin ini karena sejak dalam kandungan aku setiap malam diperdengarkan musik klasik. Menurut penelitian, bayi yang dari dalam kandungan sering mendengar musik klasik, ketika lahir cenderung lebih tenang dibandingkan bayi yang tidak pernah didengarkan musik klasik. Hal itu terbukti ketika aku lahir. Mama bilang aku tidak pernah merepotkan..
Tapi, punya bayi tenang kadang mengkhawatirkan kata mama. "Diam-diam menghanyutkan..."
Lilypie Kids Birthday tickers